mamahebat.com

Surah Penyemangat : Memaknai Surah As-Syarkh Ayat 5-8

Siapa yang merasa ketika di uji selalu berfikir kenapa sih ujian ini begitu berat?. Ujiannya kok ga selesai-selesai sih. Dari sekian banyak jutaan manusia kenapa harus aku ya Allah?. 




Nah moms, aku pun pernah sekali merasakan ujian yang menurutku tiada hentinya. Mulai ujian dengan keluarga, ujian ekonomi, dan ujian-ujian yang silih berganti. Satu hal yang aku sadari adalah, setiap orang di dunia ini akan diuji. Siapapun itu, hanya saja bentuknya berbeda-beda. Sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dan Allah maha mengetahui. Allah maha mengatur. 

Seperti yang di terangkan dalam surah Al-Baqarah : 286

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yang dikerjakannya dan mendapat (siksa) dari kejahatan yang diperbuatnya. 

Ujian Sabar dan Tauhid. Bagaimana Aku Melewatinya ? 

Selama menikah, aku merasakan berkali-kali ujian kesabaran tentang masalah ekonomi. Kami memulai rumah tangga ini benar-benar dari Nol. Dulu, pernah sempat aku sisihkan uang hasil 'buwuh' atau kondangan di pernikahan ku untuk modal setelah menikah. Qadarullah terpakai untuk seseorang yang lebih membutuhkan daripada aku kala itu. Meskipun harus aku ikhlaskan, karena memang akadnya adalah hutang. Tapi tidak apa-apa. Semoga Allah melembutkan hatiku. 

Tapi ceritaku tidak berfokus pada hal tersebut. Ada satu momen, dimana aku dan suamiku di uji masalah ekonomi berhari-hari. Hingga uang kami saat itu tersisa 50rb saja. 

Saat itu aku sedang mengandung anak pertama. Namun, kami tidak pernah menyerah untuk hidup kami. Setiap hari kami selalu berdoa. Dan saat itu pula, mertuaku juga beberapa kali butuh dikirimkan uang untuk kehidupannya. 

Meski masalahnya rumit namun situasi nya tetap tenang. Mengapa demikian? Memang ada rasa khawatir terselubung di hati kami masing-masing. Tapi, kami berkeyakinan penuh dengan surah as-syarkh ayat 5-8 

                                                            فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ  

5. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,

                                                              اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

6. sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.

                                                            فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ

7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),

                                                              وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

Surat As-Syarh inilah yang membuat kami selalu mengingat, Allah tidak akan tinggal diam melihat masalah yang menimpa kami. 

Kami yakin bersama kesulitan ada kemudahan. bahkan Allah menekankan kalimat tersebut 2 kali dalam surat tersebut. Lalu, Allah memerintahkan kepada kami untuk move move move. Tidak boleh berdiam diri dan meratapi nasib. Harus segera mungkin mengerjakan hal lainnya. 

Saat itu, berbekal broadcast whatsapp kami mencari customer, demi menghindari hutang. Suamiku menawarkan keahliannya, jasanya ke beberapa kontak yang ada di HP nya. MasyaAllah Alhamdulillah, tidak berselang lama, ada yang menghubungi dan meminta untuk bertemu saat itu juga. 

Dengan berbekal uang 50rb yang kami miliki saat itu, suamiku berangkat ke lokasi yang telah disepakati. 

Saat suami berangkat, tak henti-hentinya kami berdoa agar hari ini bisa mendapatkan pemasukan. Hehehe. 

Selang 3 jam kami menunggu, akhirnya suamiku pulang dan membawa kabar gembira. Alhamdulillah, deal dengan nominal yang cukup bagi kami. Dan dikontrak selama 1 tahun. MasyaAllah.

Hikmah yang Bisa diambil Ketika Keadaan Sempit

1. Sikap Husnudzan Terhadap Ketentuan Allah

Ujian itu pasti selalu ada ya moms, tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang hidup tanpa ujian. Nikmatin saja, Allah tidak akan meninggalkan kita. 

Dengan ujian, Allah ingin mengangkat derajat kita menjadi lebih baik. Melalui ujian kita bisa melihat banyak hal yang telah Allah berikan dan patut di syukuri. 

Bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Dan janji Allah itu pasti. 

2. Paradox of Candy

Paradox of candy adalah cara kita untuk melihat masalah/ujian dari sudut pandang lain. Dan inilah salah satu yang membuat kita tenang jika bersama dengan Allah.

Siapapun pasti senang jika diberi permen yang masih berbungkus, dan akan menolak permen yang sudah terbuka bungkusnya. Padahal, jika kita diberi permen yang ada bungkusnya pun, bungkus tersebut tetap kita buka dan kita buang. Boleh dicermati dulu ya kalimat tersebut. 

Ujian kami ibaratkan dengan bungkus permen. Dan rezeki kami ibaratkan dengan permennya. 

Ketika kita ingin menikmati hasilnya, manisnya rezeki, hikmahnya beriman. Salah satunya ya dengan melalui bungkus tersebut. Kita buka dan kita buang bungkusnya. Sudah tidak ada lagi ujian yang berat, kita nikmatin prosesnya, ujiannya, dan nantinya kita nikmatin rezeki yang berlimpah tersebut. 




Mamahebat
Islakhu Lukluil Machnunah. Seorang Mama muda yang baru saja terjun dunia menulis. Ingin menebar manfaat melalui tulisan.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment