mamahebat.com

Kumpulan Kata Motivasi untuk Sandwich Generation

Assalamualaikum moms, gimana kabarnya ? Semoga baik dan sehat selalu ya.. 

Pernah dengar tidak tentang sandwich generation ? Yang sedang booming di awal tahun 2022-an. Ketika itu ramai sekali anak muda yang mendeklarasikan dirinya sebagai sandwich generation. Beriringan dengan itu, marak juga istilah istilah toxic parent. 




Sebenarnya apa sih yang dimaksud sandwich generation? Hubungannya apa dengan toxic parents?. 

Apa sih arti sandwich generation itu? 

Sandwich generation adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi orang dewasa yang merawat dan bertanggung jawab secara finansial baik untuk orang tua mereka yang sudah tua, serta anak-anak mereka yang masih belum mandiri secara finansial. 

Mereka berada dalam posisi seperti sandwich, di mana mereka berada di antara dua tanggung jawab keluarga yang berbeda.

Orang-orang yang tergolong dalam sandwich generation biasanya merasa terbebani secara finansial, emosional, dan fisik. Karena mereka harus mengatur waktu dan sumber daya mereka dengan baik untuk merawat dan memenuhi kebutuhan keluarga mereka yang berada di kedua sisi. 

Hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi mereka, serta menimbulkan tekanan dan stres. Yaa, intinya dibutuhkan dua generasi ya, semacam ketarik atas bawah gtu lah modelnya. 

Nah, biasanya saking stres nya terkadang seseorang yang mengalami sandwich generation ini sering merasa semua yang tidak sesuai dengan pemikirannya dianggap toxic parents. Karena menurutnya, ia mencari segala jawaban dengan nalurinya sendiri. 

Ada kaitan antara sandwich generation dan toxic parents, terutama jika orang tua yang menjadi tanggung jawab dari generasi sandwich adalah toxic parents. Toxic parents adalah orang tua yang perilakunya dapat merugikan kesehatan emosional dan psikologis anak-anak mereka. Mereka seringkali menguasai anak-anak mereka secara emosional, memaksakan kehendak mereka, serta menuntut agar anak-anak mereka memenuhi standar yang tidak realistis.

Bagi generasi sandwich yang harus merawat orang tua yang memiliki perilaku seperti itu, terutama jika orang tua tersebut mengalami masalah kesehatan, tugas tersebut dapat menjadi sangat sulit dan menimbulkan stres. Mereka harus menangani perilaku orang tua yang tidak sehat sementara tetap memenuhi tanggung jawab mereka terhadap anak-anak mereka yang masih bergantung pada mereka.

Dalam situasi ini, sangat penting bagi generasi sandwich untuk mencari dukungan dan bantuan, baik dari keluarga lain, teman, atau profesional kesehatan mental. Hal ini dapat membantu mereka untuk menghadapi tantangan yang dihadapi dan mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan fisik dan mental mereka.

Pandangan Islam Dalam Menyikapi Sandwich Generation




Dalam pandangan Islam, merawat orang tua dan anak-anak merupakan tanggung jawab yang sangat penting bagi setiap muslim. Orang tua memiliki hak yang besar atas anak-anak mereka, dan mereka harus diperlakukan dengan kasih sayang, hormat, dan penghormatan.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS Al-Isra: 23).

Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan agar kita memperlakukan orang tua dengan kasih sayang dan hormat. Beliau bersabda: "Tidaklah termasuk golongan kami (umat Islam) orang yang tidak mengasihi anak-anak dan tidak menghormati orang yang lebih tua dari mereka." (HR Tirmidzi).

Dalam hal sandwich generation, Islam menekankan pentingnya merawat orang tua yang sudah tua dan memenuhi tanggung jawab kita terhadap anak-anak kita. 

Namun, Islam juga mengajarkan untuk memperhatikan keseimbangan dalam hidup dan menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Oleh karena itu, jika merawat orang tua atau anak-anak menimbulkan tekanan atau stres yang berlebihan, Islam memperbolehkan untuk mencari bantuan (dengan membagi cerita) kepada seorang pemuka agama. Biasanya seorang sandwich generation terkadang hilang arah dan memendam semuanya sendiri. Tujuan nya untuk mendapat suntikan semangat dari ustadz/ustadzah terkait hal tersebut. 

Kumpulan Kata Motivasi untuk Sandwich Generation

Jika kamu merasa kamu adalah seorang sandwich generation, dan sedang merasa ragu untuk menceritakan segala keluh kesah mu. Semoga kata-kata berikut ini bisa menjadi suntikan semangat untuk kamu. 



1. Tidak ada yang sia-sia 

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, nisacaya dia akan melihat balasannya. (Al-zalzalah : 7) 

Mungkin saat ini kamu belum bisa menabung untuk masa depanmu karena harus membantu kedua orangtua mu atau bahkan seluruh keluargamu. Tenang saja, semua tidak ada yang sia-sia. Jika niatmu baik, Allah selalu melipatgandakan pahala yang diberikan kepada hambanya yang taat. 

Terlebih, percayalah jika uang yang kamu keluarkan untuk keluargamu adalah investasi jalur langit. Uang itu akan terus berputar dan berlipat ganda untuk kamu dan keluargamu. Bersabarlah. 

2. Allah selalu menilai sikap (akhlaq) kita


Memang terkadang rasanya sebal atau jenuh jika keluarga kita selalu mengeluhkan kebutuhan-kebutuhan hidup. Tapi, lihat jauh dalam lubuk hatimu. Sebenarnya apa sih yang Allah mau dari kita ?. Tentu jawabannya adalah Allah mau melihat sikap kita. 

Bagaimana kita menyikapi masalah tersebut. Bagaimana kita melihat dan menyelesaikannya. Apakah kita akan marah? Membentak orangtua kita? Mengolok-olok orangtua kita? Menyakiti orangtua kita?. 

Tentu moms sekalian tidak akan melakukan itu ya, berlapang dada lah. Bersabarlah, ini hanya sementara. Anggap saja kamu sedang menanam buah yang manis, hingga nanti kamu menuai buah manis tersebut. 

3. Bersama kesulitan ada kemudahan 

Jika perjalanan mu dalam membantu keluargamu menemui kesulitan. Atau setelah kamu membantu keluargamu, malah kamu yang mengalami kesulitan. Percayalan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Bahkan Allah menyebutkannya dua kali dalam Al - Quran. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Tetap berhusnudzan, sabar dan semangat. 

4. Tidak ada Orangtua/keluarga yang sempurna

Semakin kamu mencari semakin kamu tidak menemukan kesempurnaan. Maka dari itu Allah memerintahkan kita wajib menghormati Orangtua tanpa tapi. Asalkan tidak bertentangan dengan agama. 

Dulu aku pun pernah mencari-cari, dan aku berkesimpulan tidak ada orangtua yang sempurna. Namun, akan selalu ada orangtua yang selalu menyayangi anaknya dengan cara nya masing-masing. 

5. Kita Tidak Bisa Merubah siapapun 

Pernah diposisi ingin merubah orang sesuai dengan apa yang kita pikirkan?. Jawabannya tentu tidak akan bisa moms. Begitupun dengan kasus bersama orangtua. Mungkin kita ingin sekali mengatakan 'ya harusnya ibu begini agar begini' dan seterusnya. Atau, 'kann, udah dibilangin begini kok. Nah sekarang kejadian kan. Mangkane tho besok-besok jangan begitu lagi'. 

Ketahuilah moms, kita harus sadar bahwa kita adalah manusia biasa. Tidak bisa merubah siapapun, yang bisa kita ubah adalah diri kita sendiri. Selain itu, orangtua kita secara usia sudah senja dan kebiasaan yang telah dibangun pun tidak bisa kita ubah sehari semalam. Tentu membutuhkan effort lebih banyak untuk mengubah itu. Sangat mudah jika kita yang berubah, lebih kalem dalam menyikapi permasalahan dengan orangtua. 


6. Merawat Pintu Surga 


Selagi orangtua masih ada bagaimanapun sikapnya tetap kita adalah anak yang harus selalu menghormati beliau. Doa orangtua adalah doa yang selalu terkabul. Doa orangtua adalah doa yang selalu dan selalu kita butuhkan. 

Selagi orangtua masih ada tidak ada rugi nya kita membahagiakan orangtua kita sebagaimana orangtua kita telah membahagiakan kita diwaktu kecil. Meskipun, menurut kita masih kurang sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah. Tapi, lihatlah perjuangan dan niat baik kedua orangtua kita. 

Karena jangan sampai rasa menyesal menyelimuti hati kita ketika orangtua benar-benar tidak ada. Sekalipun orangtua ada kesalahan, tidak akan sebanding dengan kebahagiaan yang telah beliau perjuangkan untuk anaknya. 

7. Berlarilah Kepada Allah 

Seberat apapun beban hidupmu, sesakit dan seperih apapun hatimu, sehancur apapun usaha dan upaya mu, apapun keadaan hidupmu berlarilah kepada Allah. Peluk melalui sujud dan luapkan semuanya. Allah akan dengan senang hati memeluk kita dengan erat. Allah akan memberikan petunjuk dan mengirimkan bala bantuan untuk kita. Jangan pernah khawatir tentang apapun. Semua baik-baik saja jika kta selalu bersama Allah. 


8. Jangan Melulu Menyalahkan Keadaan 

Semakin banyak yang mendeklarasikan dirinya sebagai Sandwich Generation, semakin banyak anak yang semena-mena dengan orangtuanya. Menormalisasikan sikap durhaka kepada orangtua. Lingkaran setan tetap akan hidup dan berulang. Berhenti di kamu/kita. Kita harus tetap memuliakan orangtua kita semampu kita. Semangat dan sabar ya. 




Mamahebat
Islakhu Lukluil Machnunah. Seorang Mama muda yang baru saja terjun dunia menulis. Ingin menebar manfaat melalui tulisan.

Related Posts

Post a Comment